Menghidupkan Kalamullah Di Era Digital

Genteng - Ramadan dikenal sebagai Syahrul Qur’an (شهر القرآن), yang berarti "Bulan Al-Qur’an." Sebutan ini diberikan karena di bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad ï·º sebagai petunjuk bagi umat manusia. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 185,

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)." 

Bersama Masjid Baiturrahman Genteng: Menghidupkan Kalamullah di Era Digital

Malam pertama kali Al-Qur’an diturunkan disebut Lailatul Qadar, sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 1-5). Oleh karena itu, Ramadan memiliki keutamaan yang luar biasa karena menjadi bulan diturunkannya kitab suci yang menjadi cahaya bagi kehidupan manusia.  

Dalam Kuliah Srnja Ramadan, Ketua Takmir Masjid Baiturrahman Genteng, Bapak Mukhdor Atim, menekankan bahwa di bulan Ramadan, kita harus lebih memuliakan Al-Qur’an. 

"Sebab, Al-Qur’an bukan sekadar kitab biasa, melainkan Kalamullah—perkataan Allah yang mengandung petunjuk bagi kehidupan dunia dan akhirat."

Beliau mengajak seluruh umat Islam untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an, baik dengan membaca, memahami, maupun mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.  

Berinteraksi dengan Al-Qur’an: Cara Berkomunikasi dengan Allah 

Salah satu cara terbaik untuk berkomunikasi dengan Allah adalah dengan sering berinteraksi dengan Al-Qur’an. Ketika kita membaca, memahami, dan merenungkan setiap ayatnya, sejatinya kita sedang mendekatkan diri kepada Pemilik Semesta. Allah SWT berbicara kepada hamba-Nya melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an. Maka, semakin sering kita membacanya, semakin kuat pula hubungan kita dengan-Nya.  

Tidak hanya sekadar membaca, tetapi memahami makna yang terkandung dalam setiap kata dan ayat juga sangat penting. Setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Bahkan, seorang ulama dari Banyuwangi pernah belajar tafsir hanya tentang Surat Al-Fatihah, surat pembuka dalam Al-Qur’an, dalam waktu yang tidak sebentar. 

Hal ini menunjukkan betapa luasnya ilmu yang terkandung dalam setiap bagian dari kitab suci ini. Sebuah ayat yang terlihat sederhana bisa memiliki makna yang mendalam dan berlapis, memberikan pencerahan bagi siapa pun yang ingin mendalaminya.  

Tadabbur Al-Qur’an: Memahami dan Merenungkan Maknanya

Di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk tadabbur Al-Qur’an, yakni merenungkan ayat-ayatnya agar lebih memahami petunjuk yang diberikan Allah SWT. Banyak orang yang berlomba-lomba mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadan, dan itu adalah amalan yang sangat baik. Namun, lebih dari itu, memahami pesan yang terkandung dalam ayat-ayatnya akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar dalam kehidupan kita.  

Keistimewaan Ramadan sebagai Syahrul Qur’an juga mengajarkan kita untuk lebih banyak mengamalkan isinya. Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tetapi juga tuntunan hidup. Di dalamnya terdapat prinsip-prinsip keadilan, kasih sayang, dan petunjuk dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, akhlak, hingga interaksi sosial. Oleh karena itu, Ramadan adalah waktu terbaik untuk merefleksikan diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita berdasarkan ajaran Al-Qur’an.  

Kajian Al-Qur’an Live Streaming untuk Jangkauan yang Lebih Luas

Masjid Baiturrahman Genteng juga sering mengadakan kajian Al-Qur’an secara live streaming, agar dakwah dan pembelajaran bisa menjangkau lebih banyak umat Islam. Dengan kemajuan teknologi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak belajar dan memperdalam ilmu agama. 

Al-Qur’an adalah sumber ilmu yang tak pernah habis untuk digali, dan setiap kali kita membacanya, selalu ada hikmah baru yang bisa kita pelajari. 

Sebagai penutup, marilah kita jadikan bulan Ramadan sebagai momentum untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Membacanya, memahaminya, dan mengamalkannya adalah bentuk nyata dari kecintaan kita kepada Allah SWT. Karena dalam setiap ayatnya, ada petunjuk, ada hikmah, dan ada kebijaksanaan yang akan membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik, di dunia maupun di akhirat. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu mendapatkan cahaya hidayah dari Al-Qur’an. Aamiin.