Genteng - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT. Oleh karena itu, Masjid Baiturrahman Genteng mengadakan Program Senja Ramadan sebagai wadah bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Program ini mencakup kajian keislaman, buka puasa bersama, serta salat berjamaah guna meraih keutamaan bulan suci ini.
Senja Ramadan 2025 Hari 4: Meraih Keberkahan di Bulan Suci
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah kajian menjelang berbuka yang membahas tentang keutamaan Ramadan. Dalam kajian tersebut, disampaikan bahwa Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an serta bulan di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan.
Dalam kajian yang disampaikan oleh Ustadz Ulul Absor juga menyebutkan tentang sabda Rasulullah SAW: "Seandainya umatku mengetahui pahala yang terdapat di dalam bulan Ramadan, niscaya mereka akan berharap agar sepanjang tahun adalah Ramadan." (HR. Tabrani, Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi). Hadis ini menunjukkan betapa besarnya keberkahan yang terdapat di bulan suci ini.
Selain itu, dalam kajian juga dibahas tentang keringanan dalam berpuasa bagi musafir. Islam memberikan keringanan bagi orang yang melakukan perjalanan jauh untuk tidak berpuasa, asalkan perjalanan tersebut bukan untuk maksiat.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: "Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 185).
Meskipun diperbolehkan berbuka, namun jika seseorang mampu melaksanakan puasa tanpa membahayakan dirinya, maka dianjurkan untuk tetap berpuasa.
Hukum Puasa Bagi Musafir
Dalam Program Senja Ramadan ini, juga diberikan edukasi mengenai kondisi di mana seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Orang yang sakit parah atau memiliki kondisi medis yang mengancam nyawanya apabila tetap berpuasa diperbolehkan untuk berbuka.
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah mencintai jika rukhsah-Nya diambil sebagaimana Dia membenci jika kemaksiatan dilakukan." (HR. Imam Ahmad, Bazzar dan Thabrani dalam Al Ausath) Oleh karena itu, Islam memberikan keringanan bagi mereka yang benar-benar tidak mampu.
Bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena sakit yang tidak dapat disembuhkan, diwajibkan untuk membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang ditinggalkan.
Allah SWT berfirman: "Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin." (QS. Al-Baqarah: 184).
Dengan demikian, Islam tetap memberikan solusi bagi mereka yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa tanpa menzalimi diri sendiri.
Kegiatan Program Senja Ramadan di Masjid Baiturrahman Genteng tidak hanya berisi kajian, tetapi juga diisi dengan ibadah berjamaah, seperti salat Magrib, Isya, dan Tarawih bersama. Hal ini bertujuan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan semangat ibadah di bulan Ramadan. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar yang antusias mengikuti setiap rangkaian acara.
Dengan adanya Program Senja Ramadan ini, diharapkan umat Islam semakin mencintai bulan suci ini dan memanfaatkan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk meraih pahala dan keberkahan di bulan Ramadan serta senantiasa diberi kemudahan dalam menjalankan ibadah. Aamiin.
0 Comments