Malam ke-27 Ramadan menjadi salah satu malam yang paling dinanti oleh umat Islam karena diyakini sebagai kemungkinan besar turunnya Lailatul Qadar. Di Masjid Besar Baiturrahman Genteng, peringatan malam istimewa ini tidak hanya diisi dengan ibadah, tetapi juga kepedulian sosial yang meluas hingga ke lingkungan sekitar.

Galeri Foto: Malam Lailatul Qadar 27 Ramadan 1446 H

Selain kegiatan Senja Ramadan, Masjid Besar Baiturrahman Genteng rutin mengadakan kegiatan di malam-malam ganjil atau 10 hari terakhir dengan sholat berjamaah di masjid. Segala macam bentuk badah menjadi bagian tak terpisahkan dari malam-malam terakhir Ramadan di Masjid Besar Baiturrahman Genteng

Selain untuk menghidupkan masjid, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memfasilitasi masyarakat yang ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya pada bulan Ramadan secara bersama-sama, sehingga ukhuwah Islamiah itu tercipta

Foto Kegiatan Malam Lailatul Qadar 27

Ketua Umum Takmir, Ustadz Mukhdor Atim, secara rutin memimpin pelaksanaan sholat Qiyamul Lail di setiap malam ganjil dalam 10 hari terakhir Ramadan. Jamaah yang hadir bukan hanya berasal dari lingkungan sekitar, tetapi juga dari berbagai daerah yang ingin merasakan atmosfer ibadah yang khusyuk di masjid ini.





Dengan suasana yang penuh kekhidmatan, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an menggema di seluruh ruangan masjid, menambah kekhusyukan ibadah para jamaah. Banyak dari mereka yang rela berlama-lama dalam sujud, berharap mendapatkan keberkahan dari malam yang lebih baik dari seribu bulan ini.

Jemaah Putri









Berbagi Berkah hingga ke Pelosok Pasar

Takmir Masjid Besar Baiturrahman Genteng, Bapak Teguh, sedang memberikan pengarahan kepada para jemaah yang hadir.




Keistimewaan malam ini semakin terasa dengan kepedulian pihak masjid yang tidak hanya menyediakan makanan berbuka dan sahur bagi jamaah di dalam masjid, tetapi juga bagi para pedagang di sekitar masjid. 


Mengingat lokasi masjid yang berdekatan dengan pasar, pihak Remaja Masjid (Remas) turun langsung membagikan makanan kepada mereka yang tetap bekerja hingga larut malam. Langkah ini menjadi wujud nyata dari semangat berbagi dan kepedulian sosial di bulan suci Ramadan.





Remaja Masjid yang mengantarkan makanan sahur pada para pedagang di Pasar Genteng Wetan

Para pedagang di sekitar pasar Genteng, yang sering kali tidak memiliki waktu untuk berbuka atau bersantap sahur secara layak, merasa sangat terbantu dengan inisiatif ini. 

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pihak masjid serta para Remas yang telah berbagi rezeki. Ini sangat membantu kami yang masih harus bekerja hingga larut," ujar salah satu pedagang.

Usai Acara








Malam Lailatul Qadar tidak hanya menjadi momentum untuk memperbanyak ibadah, tetapi juga untuk memperkuat tali silaturahmi dan kepedulian terhadap sesama. Apa yang dilakukan oleh Masjid Besar Baiturrahman Genteng menjadi contoh nyata bagaimana Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah dan kepedulian sosial. Dengan semangat berbagi dan kebersamaan, malam-malam terakhir Ramadan di masjid ini menjadi lebih bermakna bagi seluruh masyarakat.