Hari ini memasuki Senja Ramadan ke 18 dengan pemateri baru, Ustadz Achmad Afandi. Beliau memberikan kuliah singkat tentang pentingnya umat muslim untuk belajar Al Quran, terutama di momen Ramadan, mengingat Al Quran adalah Kalamullah yang Tuhan kirimkan di bulan suci ini. Dan karena Al quran merupakan Kalamullah, maka mempelajari, memahami dan mengamalkannya adalah hal yang sangat penting bagi umat muslim. Oleh sebab itu beliau menekankan untuk tidak asal-asalan dalam mempelajarinya.
Senja Ramadan 2025 Hari 18: Pentingnya Membaca Al-Qur'an dengan Tartil
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, ampunan, dan keberkahan dari Allah SWT. Salah satu keistimewaan bulan ini adalah disebut sebagai Syahrul Quran, yaitu bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185)
Ayat ini menunjukkan bahwa Ramadan memiliki hubungan erat dengan Al-Qur'an. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita sepatutnya meningkatkan interaksi dengan Al-Qur'an, baik dengan membacanya, memahami maknanya, maupun mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud ra, katanya: Rasulullah saw bersabda:
وعن عبد الله بن مسعود ﵁ قال قال رسول الله ﷺ: من قرأ حرفا من كتاب الله تعالى فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول ألم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف رواه أبو عيسى محمد بن عيسى الترمذي وقال حديث حسن صحيح
"Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf serta Mim satu huruf."~ (Riwayat Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi dan katanya: hadits Hasan Shahih) [Imam Nawawi, Kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat al-Qur'an ( التبيان في آداب حملة القرآن), BAB 1: KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR 'AN]
Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia, membawa cahaya dan keberkahan bagi siapa saja yang membacanya. Dalam Islam, membaca Al-Qur'an bukan hanya sekadar aktivitas ibadah, tetapi juga ladang pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW menegaskan dalam sebuah hadis bahwa setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur'an akan mendatangkan satu kebaikan yang dilipatgandakan sepuluh kali lipat oleh Allah SWT.
Hadis ini menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk senantiasa memperbanyak bacaan Al-Qur'an, baik dalam keseharian maupun di waktu-waktu istimewa seperti bulan Ramadan. Berikut adalah makna dari hadis tersebut yang menjelaskan betapa besarnya ganjaran bagi orang yang membaca Al-Qur'an.
Diriwayatkan daripada Abu Said Al-Khudri ra daripada Nabi SAW bersabda, Allah berfirman:
وعن أبي سعيد الخدري ﵁ عن النبي ﷺ: قال يقول ﷾ (من شغله القرآن وذكري عن مسألتي أعطيته أفضل ما أعطي السائلين وفضل كلام الله ﷾ عن سائر الكلام كفضل الله تعالى على خلقه رواه الترمذي وقال حديث حسن غريب.
"Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur' an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebiak-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya. ~ (Riwayat Tirmidzi dan katanya: hadits hasan)
Hadis ini menunjukkan keutamaan besar bagi orang yang senantiasa mengkaji Al-Qur'an dan berzikir kepada Allah SWT. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seseorang yang begitu sibuk dengan membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an hingga tidak sempat berdoa atau meminta sesuatu kepada Allah, maka Allah sendiri yang akan memberikan kepadanya anugerah terbaik, bahkan lebih baik dari apa yang diminta oleh orang lain dalam doa mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa mendekatkan diri kepada Al-Qur'an adalah salah satu bentuk ibadah yang paling utama, yang mendatangkan karunia langsung dari Allah. Selain itu, hadis ini juga menegaskan bahwa kalam Allah memiliki kedudukan yang jauh lebih tinggi dibandingkan segala bentuk perkataan lainnya, sebagaimana keutamaan Allah yang Maha Sempurna dibandingkan makhluk-Nya.
Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur'an
![]() |
Ustadz Achmad Afandi Memberikan Kuliah Senja Ramadan 18 di Serambi Masjid Besar Baiturrahman Genteng |
"Orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata dan merasa sulit dalam membacanya, maka ia mendapatkan dua pahala." ~ (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan baik memiliki keutamaan yang tinggi. Jika tahun-tahun sebelumnya kita telah mampu membaca Al-Qur’an dengan mengenali huruf-hurufnya, maka tahun ini sebaiknya kita meningkatkan kualitas bacaan dengan membaca secara tartil, yaitu dengan memperhatikan hukum-hukum tajwid agar sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW.
Pentingnya Membaca Al-Qur'an dengan Tartil
Diriwayatkan daripada Aisyah ra, katanya: Rasulullah saw
رواه أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم البخاري في صحيحه الذي هو أصح الكتب بعد القرآن وعن عائشة ﵂ قالت قال رسول الله ﷺ: الذي يقرأ القرآن وهو ماهر به مع السفرة الكرام البررة والذي يقرأ القرآن وهو يتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران رواه البخاري وأبو الحسين مسلم بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحهما
Terjemahan: "Orang yang membaca Al-Qur'an sedangkan dia mahir melakukannya, kelak mendapat tempat di dalam Syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al Qur'an, tetapi dia tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan nampak agak berat lidahnya (belum lancar), dia akan mendapat dua pahala." (Riwayat Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hujjaj bin Muslim Al Qusyaiy An-Nisabury dalam dua kitab Shahih mereka. (Riwayat Bukhari & Muslim)
Tartil berarti membaca Al-Qur'an dengan perlahan, jelas, dan sesuai dengan kaidah tajwid. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Muzzammil ayat 4:
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
Au zid 'alaihi wa rattilil-qur`āna tartīlā
Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
"Atau juga kalian tambah sehingga lebih dari separuh malam. Lalu bacalah Al-quran dengan perlahan dan sungguh-sungguh sehingga kalian bisa memahami dan mengambil maknanya. Tartil adalah adalah membaca keseluruhan huruf dengan memenuhi atau membaca sesuai dengan makhraj dan tajwidnya" ~ Surah Al-Muzzammil ayat 4
Dengan demikian, membaca Al-Qur'an tartil tidak hanya memperindah bacaan, tetapi juga membantu memahami maknanya dengan lebih baik.
Para ulama sepakat bahwa membaca Al-Qur’an dengan tartil adalah suatu keutamaan. Imam An-Nawawi dalam kitab At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an menyebutkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan tartil lebih utama daripada membaca dengan cepat tanpa memperhatikan hukum-hukumnya.
Selain itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga menegaskan bahwa membaca Al-Qur'an dengan tartil dapat lebih menyentuh hati dan membantu memahami isi kandungannya. Oleh karena itu, seorang Muslim hendaknya berusaha memperbaiki bacaannya, terutama di bulan Ramadan, agar bisa meraih keutamaan yang lebih besar.
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amrin lbnul Ash ra dari pada Nabi saw bersabda:
وعن عبد الله بن عمرو بن العاص ﵁ عن النبي ﷺ: قال يقال لصاحب القرآن اقرأ وارق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي والنسائي وقال الترمذي حديث حسن صحيح
Terjemahan: "Dikatakan kepada pembaca Al-Qur'an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca." ~ (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa'I, Tirmidzi berkata, hadits hasan sahih)
Hadis ini menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur'an dengan tartil serta hubungannya dengan derajat seseorang di akhirat. Rasulullah SAW menggambarkan bahwa di hari kiamat, seorang yang rajin membaca Al-Qur'an akan diperintahkan untuk terus membaca dan menaiki tingkatan di surga sesuai dengan jumlah ayat yang ia baca di dunia.
Semakin banyak ayat yang dibaca dan diamalkan, semakin tinggi pula derajatnya di sisi Allah SWT. Selain itu, hadis ini juga menekankan pentingnya membaca dengan tartil, yaitu secara perlahan, jelas, dan sesuai dengan hukum tajwid. Dengan demikian, seorang Muslim hendaknya tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga berusaha memperbaiki kualitas bacaannya agar mendapatkan keutamaan ini di akhirat.
Cara Meningkatkan Bacaan Al-Qur'an
Ramadan selalu menjadi waktu yang tepat untuk memulai kegiatan yang berkualitas. Nah, tidak ada salahnya jika mulai hari ini kita perlu meningkatkan cara-cara kita dalam berinteraksi dengan Al Quran. Agar dapat membaca Al-Qur’an dengan lebih baik, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Belajar tajwid dengan guru yang ahli, sehingga kesalahan dalam pengucapan huruf dan hukum bacaan bisa diperbaiki.
- Melatih kefasihan (fasohah) dalam membaca dengan sering mendengarkan bacaan para qari yang tartil.
- Konsisten membaca setiap hari, minimal satu halaman, dengan fokus pada kualitas bacaan.
- Menggunakan aplikasi atau rekaman murottal sebagai referensi dalam memperbaiki cara membaca.
- Bergabung dalam halaqah Al-Qur'an, agar bisa belajar bersama dan mendapat bimbingan langsung.
Membaca Al-Qur'an di bulan Ramadan memiliki keutamaan besar, karena bulan ini adalah Syahrul Quran. Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk bisa membaca, tetapi juga meningkatkan kualitas bacaannya dengan tartil. Para ulama menganjurkan agar kita membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, karena hal ini membantu kita lebih memahami isinya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memanfaatkan Ramadan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur'an, kita bisa meraih pahala yang lebih besar dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang hakiki.
0 Comments